Menu

Mode Gelap
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Dengar Aspirasi Warga Tanah Kali Kedinding Saat Jum’at Curhat Tim Jihandak Brimob Polda Jatim Evakuasi Temuan Granat Nanas Di Desa Talkandang Situbondo Patroli Samapta Berbagi Bantu 20 Sak Semen Untuk Pembangunan Masjid At Taqwa Situbondo 950 Personel Gabungan Diterjunkan, Polrestabes Surabaya Amankan Demo Ojol Berkas Penggelapan Honor BPD Karang Gayam Masuk Kejari, L-KPK Apresiasi Kinerja Polres Sampang

Jawa Timur · 29 Apr 2024 17:58 WIB ·

Survei SSGI 2023, Prevalensi Stunting di Surabaya Tercatat 1,6 persen


 Survei SSGI 2023, Prevalensi Stunting di Surabaya Tercatat 1,6 persen Perbesar

Jatim Newsroom, Potretrealita.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan keseriusannya dalam upaya pengentasan stunting di Kota Pahlawan. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Surabaya tercatat di level 1,6 persen. Padahal, di tahun 2021 masih tercatat sebanyak 28,9 persen dan menurun signifikan di akhir tahun 2022 menjadi 4,8 persen. Pemkot pun semakin optimis di tahun 2024, angka kasus stunting terus menurun.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bersyukur karena angka stunting di Kota Pahlawan semakin menurun drastis. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Surabaya atas keikutsertaanya berjibaku dalam upaya menurunkan kasus stunting. Seperti bergerak bersama Kader Surabaya Hebat (KSH), Bunda Paud, PKK, kader lingkungan, serta kelompok pengajian. 

“Termasuk Walikota adalah KSH, dengan pergerakkan itu stunting bisa turun menjadi 1,6 persen. Saya berharap dengan digerebek bareng bersama warga Surabaya, stunting bisa terus turun. Dengan model ini, maka saya yakin bisa menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, dan putus sekolah secara lebih drastis lagi,” kata Wali Kota Eri, Minggu (28/4/2024).

Karenanya, Wali Kota Eri meyakini Kota Pahlawan akan segera zero stunting. Sedangkan pada level 1,6 persen saat ini, 95 persen di antaranya adalah balita yang memiliki penyakit bawaan. Selain mereka memiliki penyakit bawaan, ternyata mereka ini bukan asli Surabaya, namun sudah masuk ke Surabaya dan sudah ber-KTP Surabaya, sehingga harus diberikan intervensi juga. 

Untuk menyelesaikan anak stunting yang tersisa itu, pemkot akan menyembuhkan penyakitnya dulu atau minimal dieliminir dampak-dampaknya. Setelah itu, baru bisa bergerak menuju berat badannya dan tinggi badannya bisa dinaikkan.

“Jadi kita akan berusaha untuk menyembuhkan penyakit bawaan, kalau sudah penyakit bawaan maka untuk sembuh dari stunting agak sulit, kita akan berkonsentrasi ke sana. Seperti hidrosefalus, jantung, atau yang memang sudah bawaan sejak kecil yang tidak bisa disembuhkan, tetapi kita jaga kesehatannya,” tegasnya.

Di samping itu, inovasi pemkot bersama warga Surabaya dalam upaya mengentaskan stunting, pengangguran, dan kemiskinan semakin diperkuat melalui pembentukan Kampung Madani. Wali Kota Eri bersama elemen kelurahan akan terus terjun ke masyarakat untuk menggugah kepedulian antar warga dengan membentuk Kampung Madani.

“Kita akan mengurangi kemiskinan dengan cara yang mampu membantu yang tidak mampu. Saya berharap setiap RW, maka yang mampu bisa bergerak membantu yang tidak mampu. Tapi di RW yang mampu semua, dia bisa membantu RW yang lainnya,” pungkasnya. (gus)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Cegah Kecelakaan Lalu Lintas Polres Tanjung Perak Lakukan Ramcek dan Tes Urine Sopir Bus Pariwisata di Terminal Ampel

26 Desember 2024 - 15:00 WIB

Rumah Joglo Khas Jawa Jadi Posyan Polres Bondowoso, Siap Layani Masyarakat di Ops Lilin Semeru 2024

26 Desember 2024 - 07:37 WIB

Polsek Semampir Buru Pelaku Curanmor TKP Sidotopo Lor

26 Desember 2024 - 06:27 WIB

Soegeng Adakan Acara Natalan Bersama Keluarga Besarnya di Banyu Urip Surabaya

26 Desember 2024 - 04:02 WIB

Ormas GMIM Meskipun Diguyur Hujan Tetep Semangat Membantu Masyarakat Yang Melahirkan

25 Desember 2024 - 07:23 WIB

Polri Tegaskan Transparansi dan Ketegasan dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin Personil pada Event DWP

25 Desember 2024 - 07:19 WIB

Trending di Jakarta