Surabaya, potretrealita.com – Kejadian naas yang dialami oleh DBF (13) setelah menjadi korban pengeroyokan oleh 2 oknum yang diduga anggota (kepolisian/Satpol PP), terjadi di wilayah hukum Polsek Kenjeran Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Kabar derita yang dialami oleh DBF yang merupakan anak dari anggota Shabara Polsek Simokerto Polrestabes Surabaya itu telah dipublikasikan oleh media ini dengan judul “Anak Anggota Polisi Dikeroyok Hingga Tulang Rahang Patah”.
Dalam pemberitaan sebelumnya, DBF diduga dikeroyok oleh 2 orang yang diduga anggota. Bahkan, setelah dihajar, DBF diserahkan kepada petugas Polsek Kenjeran diantaranya, Iptu Dwi Kanit Binmas, 2 anggota Lantas, Aiptu Muchtar selaku Bhabinkamtibmas Bulak Banteng.
Selain terdapat petugas dari Polsek Kenjeran, di jembatan depan SDN Manggal, tempat diserahkannya DBF, juga terdapat beberapa Satpol PP.
Dari rekaman kamera CCTV, terlihat bahwa, 2 orang yang diduga anggota tersebut menggunakan celana tactical, sepatu PDL (ciri khas anggota) dan menggunakan jaket hitam dengan mengendarai 2 sepeda motor.
Untuk itu, awak media mencoba meminta tanggapan kepada Kapolsek Kenjeran, Kompol Ardi. Beliau malah menanyakan ke awak media terkait kejadian tersebut. Diduga, anggota Polsek Kenjeran yang waktu kejadian berada dilokasi tidak melapor kepada Kompol Ardi selaku pimpinan di Polsek Kenjeran.
“Kejadian apa mas? Yang melakukan siapa mas? Dari Kenjeran siapa? Ya sudah nanti kalau sudah ada LPnya, biar di selidiki tidak apa – apa. Tidak ngerti juga siapa yang melakukan. Biar dicek tidak apa – apa. Kita tidak ada laporan,” kata – kata Kompol Ardi saat menjawab pertanyaan awak media melalui sambungan telepon whatsapp pada hari Kamis (04/04/2024) malam. (Sya)