Sampang, Potretrealita.com — Ketua Gerakan Aktivis Sosial Indonesia (GASI) Achmad Rifa’i menyampaikan keluhan terkait kinerja Bea dan Cukai Madura yang dinilai belum optimal dalam menangani peredaran rokok ilegal di wilayah Madura.
Keluhan tersebut disampaikan dalam tatap muka dengan anggota Komisi XI DPR RI, Dr. Eric Hermawan, M.T., M.M. yang digelar di salah satu kafe di kawasan Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, kegiatan tersebut dihadiri oleh aktivis, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Rabu (24/12)
Dalam pertemuan itu, Ketua GASI menilai peredaran rokok tanpa pita cukai di Madura masih marak dan belum menunjukkan penurunan yang signifikan, kondisi tersebut, menurutnya, mencerminkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di sektor kepabeanan dan cukai.
Selain itu, GASI juga menyoroti minimnya keterbukaan Bea Cukai Madura terkait hasil penindakan yang telah dilakukan, hingga kini, informasi mengenai jumlah penangkapan, jenis barang bukti, serta tindak lanjut hukum terhadap pelaku dinilai belum disampaikan secara jelas kepada publik.
Lebih lanjut, Ketua GASI
mengungkapkan adanya kejanggalan dalam penanganan sejumlah kasus rokok ilegal, ia menyebut, beberapa penangkapan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum (APH) di lapangan, setelah diserahkan ke Bea Cukai Madura, justru berujung pada keluarnya kembali armada pengangkut barang tanpa penjelasan terbuka kepada publik.
“Banyak penangkapan dilakukan APH, tapi setelah diserahkan ke Bea Cukai Madura, armadanya justru keluar lagi. Ini menimbulkan pertanyaan besar, ada apa dengan Bea Cukai Madura,” ujar Achmad Rifa’i. Rabu (24/12)
Menurut Rifa’i, kondisi tersebut tidak hanya memunculkan persepsi negatif di tengah masyarakat, tetapi juga berpotensi merugikan negara dari sisi penerimaan cukai serta melemahkan upaya pemberantasan rokok ilegal secara menyeluruh.
Melalui tatap muka tersebut, GASI meminta DPR RI, khususnya Komisi XI, agar menjalankan fungsi pengawasan secara lebih serius dengan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Bea Cukai Madura serta menuntut peningkatan transparansi dalam setiap penanganan dan penindakan pelanggaran cukai.
Sementara itu, anggota DPR RI Komisi XI, Dr.Eric Hermawan, M.T.M.M. menyatakan akan menampung dan mencatat seluruh aspirasi yang disampaikan dalam pertemuan tersebut.
” Kami sangat mendukung langkah Gasi menyoroti kinerja bea cukai madura, informasi seperti ini murni dari bawah sesuai fakta dilapangan. Ucapnya.
Tatap muka tersebut menjadi ruang dialog antara wakil rakyat dan masyarakat terkait berbagai persoalan di bidang keuangan negara, perpajakan, dan kepabeanan, termasuk penanganan rokok ilegal yang hingga kini masih menjadi perhatian di wilayah Madura. (Red)











