Surabaya, Potretrealita.com – Viralnya pemberitaan dugaan pencurian kabel milik Telkom oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Surabaya, serta lemahnya penegakan hukum oleh Aparat Penegak Hukum (APH), terutama Kepolisian, membuat Ketua Fric Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur, Imam Arifin angkat bicara.
Imam Arifin yang kerap disapa dengan Imam Anugerah menilai APH yang ada di Kota Surabaya, khususnya pihak kepolisian terkesan takut untuk melakukan penindakan terhadap para pelaku yang diduga melakukan pencurian kabel Telkom.
“Sekarang kita bicara secara logika. Pengambilan kabel dilakukan malam hari hingga dini hari. Bahkan, terjadi secara terang – terangan. Ya tidak salah dong kalau masyarakat menilai pihak APH diduga tutup mata atau terkesan melempem,” terangnya.
Selain diduga merugikan negara, pencurian kabel Telkom yang dilakukan secara terang – tetangan ini juga merusak fasilitas umum (fasum) terutama jalan dan berujung pihak pemerintah yang memperbaiki.
“Banyak jalan yang rusak akibat tindakan para pelaku yang diduga pencuri kabel Telkom ini. Kalau perbaikan, tentu menggunakan uang rakyat yang disetorkan kepada pemerintah melalui pembayaran pajak,” lanjutnya.
Imam Anugerah berharap, Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie Silistiawan, S.I.K., M.H., M.Si., dan juga Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, S.H., M.H., selaku pimpinan kepolisian di Kota Surabaya bisa menindak tegas para pelaku yang diduga pencuri kabel Telkom tersebut.
“Bahkan yang terbaru, ada video yang diduga pencurian kabel Telkom di Pacar Kembang. Videonya ada, pelakunya kelihatan dan yang diduga membackup juga ada disana. Saya rasa tidak sulit bagi pihak kepolisian menangkap atau setidaknya melakukan pemeriksaan dahulu terhadap semua orang yang ada di video tersebut.
Tinggal pihak kepolisian berniat tidak membersihkan orang – orang yang meresahkan masyarakat Kota Surabaya ini. Kalau niat, pasti tidak akan lama, mereka yang ada didalam video itu ada di kantor polisi,” pungkasnya. (Red)