Menu

Mode Gelap
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Dengar Aspirasi Warga Tanah Kali Kedinding Saat Jum’at Curhat Tim Jihandak Brimob Polda Jatim Evakuasi Temuan Granat Nanas Di Desa Talkandang Situbondo Patroli Samapta Berbagi Bantu 20 Sak Semen Untuk Pembangunan Masjid At Taqwa Situbondo 950 Personel Gabungan Diterjunkan, Polrestabes Surabaya Amankan Demo Ojol Berkas Penggelapan Honor BPD Karang Gayam Masuk Kejari, L-KPK Apresiasi Kinerja Polres Sampang

News · 7 Sep 2025 10:36 WIB ·

Apresiasi Tulus Kapolrestabes Surabaya: Beri Penghargaan untuk Kapolsek Wonokromo, Masyarakat dan Tokoh Agama


 Apresiasi Tulus Kapolrestabes Surabaya: Beri Penghargaan untuk Kapolsek Wonokromo, Masyarakat dan Tokoh Agama Perbesar

Surabaya, Potretrealita.com – Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, memberikan penghargaan kepada Kapolsek Wonokromo Kompol Hegy R, bersama tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas) yang telah berperan besar menjaga keamanan Mapolsek Wonokromo usai terjadinya aksi unjuk rasa anarkis beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Kombes Pol Luthfi menekankan bahwa keberhasilan menjaga situasi kondusif tidak terlepas dari kebersamaan antara aparat kepolisian dan masyarakat.

“Kami mengucapkan terima kasih yang luar biasa atas bantuan toga dan tomas di wilayah hukum Polsek Wonokromo yang telah melaksanakan pengamanan saat itu,” tutur Kombes Pol Luthfi, pada Minggu (7/9).

Menurutnya, partisipasi aktif para tokoh masyarakat menjadi bukti nyata bahwa keamanan bukan hanya tugas polisi semata, melainkan tanggung jawab bersama.

Dalam sambutannya, Kombes Pol Luthfi juga menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Wonokromo dapat menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia. Ia menegaskan, masyarakat Surabaya terbukti mampu bersatu untuk menjaga ketertiban, bahkan di tengah situasi yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.

“Surabaya ini kota perjuangan. Kejadian kemarin membuktikan, masyarakat tidak hanya jadi penonton, tetapi ikut serta menjaga keamanan. Itu luar biasa,” ungkapnya.

Kombes Pol Luthfi sempat mengaitkan fenomena ini dengan sebuah peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1964, yang melahirkan sistem panggilan darurat. Dari peristiwa tersebut, ia ingin menekankan bahwa kepedulian masyarakat sangat penting untuk mencegah hal-hal buruk terjadi.

“Kalau di luar negeri ada kasus orang hanya menonton tanpa membantu, di Surabaya justru berbeda. Masyarakat turun tangan, menunjukkan kepedulian, dan inilah yang membuat situasi tetap aman,” jelasnya.

Pemberian penghargaan ini bukan hanya simbol apresiasi, tetapi juga bentuk motivasi agar sinergi antara polisi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat terus terjaga. Harapannya, ke depan Surabaya semakin kokoh dalam menjaga keamanan dan ketertiban bersama. (gus)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

RAMPAS Gelar Edukasi Literasi Keuangan dan Perlindungan Perempuan di Surabaya, Dorong Kesetaraan dan Pencegahan KBG

28 November 2025 - 01:36 WIB

Polresta Malang Kota Gandeng UMM Gencarkan Roadshow Anti-Bullying

27 November 2025 - 23:01 WIB

Polisi Bersihkan Tempat Ibadah dan Rumah Warga Terdampak Abu Vulkanik Semeru

27 November 2025 - 22:57 WIB

Dialog Literasi Kebangsaan STIK Angkat Isu Etika Moral dalam Transformasi Birokrasi Polri

27 November 2025 - 22:53 WIB

Pelayanan Polri Terhadap Unjuk Rasa Lebih Adaptif, Wakapolri: “Semua Berbasis Kajian, Riset, dan Masukan Publik”

27 November 2025 - 22:49 WIB

Tutup Apel Kasatwil 2025, Wakapolri: Titik Awal Ekspektasi Publik Agar Polri Semakin Humanis dan Responsif

27 November 2025 - 22:44 WIB

Trending di Jakarta
error: Content is protected !!