Sampang, Potreteealita.com – Isu pungutan liar (pungli) di sekolah negeri kembali jadi sorotan publik. Namun di Kabupaten Sampang, hal ini langsung dibantah tegas oleh Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Jatim Wilayah Sampang, Mas’udi Hadiwijaya S.Pd, M.Pd.
Mas’udi Hadiwijaya S.Pd, M.Pd.
memastikan seluruh sekolah negeri, baik SMA, SMK, maupun SLB, harus dikelola secara transparan, terbuka, dan bebas dari praktik pungli.
“Kami tegaskan kepada seluruh kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB di wilayah Sampang masalah pendidikan harus transparan dan terbuka untuk umum. Dilarang keras adanya pungli di sekolah-sekolah,” tegas Mas’udi, Sabtu (23/8/2025).
Ia menegaskan, pengawasan di Sampang tidak akan longgar. “Kalau ada pelanggaran, apalagi terkait pungutan liar, akan langsung kami tindak tegas. Tidak ada kompromi,” ujarnya.
Dalam Pernyataan tegas Cabdin Sampang ini mendapat dukungan penuh dari para kepala sekolah. Kepala SMAN 2 Sampang, Imam Syafi’e S.Pd, M.Pd, menegaskan bahwa seluruh kepala sekolah di Kabupaten Sampang siap mendukung pemberantasan pungli.
> “Kami mewakili kepala sekolah se-Kabupaten Sampang menyatakan sikap mendukung kepala Cabdin Sampang dalam memberantas pungli di sekolah,” tutur Imam Syafi’e.
Menurutnya, isu pungli tidak akan pernah muncul jika pemimpin pendidikan selalu tegas berpihak pada kepentingan rakyat. “Selama pemimpinnya berani bersikap, sekolah akan tetap bersih dan dunia pendidikan kita bisa maju,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa sekolah negeri di seluruh Jawa Timur sudah memiliki mekanisme transparan dalam pengelolaan anggaran.
“Tidak ada pungli. Semua biaya dibicarakan bersama komite sekolah dengan pedoman RKAS. Kalau pun ada partisipasi masyarakat, sifatnya sumbangan sukarela, tidak ada pemaksaan,” ujarnya.
Aries menegaskan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sudah menginstruksikan agar tata kelola pendidikan dijalankan bersih, transparan, dan akuntabel.
Selain soal pungli, Dindik Jatim memastikan ijazah siswa di Sampang juga aman. Untuk lulusan 2024 dan 2025, seluruh ijazah sudah disalurkan tanpa hambatan.
“Kalau ada yang belum menerima, biasanya hanya soal teknis, misalnya salah ejaan nama di ijazah digital. Tapi prinsipnya, ijazah tidak boleh ditahan,” jelas Aries.
Dindik membuka layanan aduan melalui hotline 081-3110-8881, email ppidhumas.dindikjatim@gmail.com, serta kanal media sosial sekolah masing-masing.
Di tengah isu pungli, prestasi pendidikan Jawa Timur justru terus bersinar. Enam tahun berturut-turut, Jatim berhasil meloloskan siswa terbanyak ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur SNBP maupun SNBT.
“Prestasi ini harus jadi kebanggaan kita semua, termasuk Sampang yang ikut berkontribusi,” kata Gubernur Khofifah.
Dengan dukungan penuh dari Cabdin dan para kepala sekolah, Sampang ingin menunjukkan bahwa pendidikan bisa dikelola bersih, transparan, dan bebas pungli. (Sujai)