Menu

Mode Gelap
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Dengar Aspirasi Warga Tanah Kali Kedinding Saat Jum’at Curhat Tim Jihandak Brimob Polda Jatim Evakuasi Temuan Granat Nanas Di Desa Talkandang Situbondo Patroli Samapta Berbagi Bantu 20 Sak Semen Untuk Pembangunan Masjid At Taqwa Situbondo 950 Personel Gabungan Diterjunkan, Polrestabes Surabaya Amankan Demo Ojol Berkas Penggelapan Honor BPD Karang Gayam Masuk Kejari, L-KPK Apresiasi Kinerja Polres Sampang

Nasional · 25 Des 2023 09:46 WIB ·

Syukuran Kehamilan 7 Bulanan Dihiasi Bersholawat Bersama Majelis Al Habsy


 Syukuran Kehamilan 7 Bulanan Dihiasi Bersholawat Bersama Majelis Al Habsy Perbesar

Surabaya, Potretrealita.com – Kehamilan merupakan anugerah dan rezeki dari Allah SWT. Seperti yang dirasakan oleh pasangan Hidayatulloh dengan Ita Fatmala. Pasangan suami istri (pasutri) menggelar acara syukuran atas kehamilan 7 bulanan yang dirayakan pada hari Senin (25-07-2023).

Budaya syukuran kehamilan ini banyak dilakukan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat Jawa. Tujuan dari acara ini tidak lain adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberi Allah SWT, sekaligus mendoakan jabang bayi agar selalu dalam lindungan Allah SWT sampai waktu kelahirannya tiba.

Bukan hanya saat momen kehamilan saja, acara syukuran juga kerap digelar ketika seseorang hendak menikah, memiliki rumah baru, jabatan baru atau bahkan bagian dari nadzar sebagai ucapan syukur.

Menurut agama Islam, syukuran kehamilan ini diselenggarakan ketika usia kehamilan memasuki empat dan tujuh bulanan. Dalam istilah Jawa, kerap disebut mapati hang berasal dari kata papat yang artinya empat.

Pada usia kehamilan tujuh bulan, maka acara syukuran ini akrab disebut mituni atau mitoni. Istilah itu diambil dari kata pitu yang berarti tujuh dalam bahasa Jawa.

Sebenarnya tidak ada dalil atau anjuran yang secara langsung menyebutkan acara syukuran kehamilan dalam berbagai hukum Islam. Namun para ulama terdahulu tentu menggelar acara ini dengan tujuan yang baik, semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim yang juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ
Artinya: “Sesungguhnya setiap orang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari (berupa sperma), kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari pula, kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari juga. Kemudian diutuslah seorang malaikat meniupkan ruh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menuliskan empat hal; rejekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah dia menjadi orang yang celaka atau bahagia.” (Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi, Shahîh Muslim, Kairo: Darul Ghad Al-Jadid, 2008, jil. VIII, juz 16, hal. 165).

Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa di antara proses penciptaan manusia ketika masih di dalam kandungan ibunya adalah bahwa pada mulanya ia berupa sperma (nuthfah) yang berproses selama empat puluh hari lamanya, kemudian menjadi segumpal darah (‘alaqah) yang juga berproses selama empat puluh hari lamanya, kemudian menjadi segumpal daging (mudlghah) yang juga berproses selama empat puluh hari lamanya menjadi satu janin dengan bagian-bagian tubuh yang lengkap sebagaimana layaknya rupa seorang manusia.

Proses ini membutuhkan waktu tiga kali 40 hari. Jika dijumlahkan maka akan dapat hasil 120 hari dan angka ini bertepatan dengan empat bulan lamanya.
Di usia kandungan ke empat bulan ini, Allah SWT memerintahkan malaikat untuk meniupkan ruh kepada janin. Selain itu, malaikat juga diperintahkan mencatat empat perkara yang berkaitan dengan rejeki, ajal, amal, dan bahagia atau celakanya si janin ketika ia hidup di dunia.

Orang tua yang dikaruniai seorang anak pastilah akan merasa senang. Acara syukuran kehamilan ini bisa menjadi representasi dari ungkapan terima kasih kepada Allah SWT, salah satunya dengan menjalani sedekah.

Selain itu, dalam acara syukuran ini juga para tamu undangan akan melantunkan doa-doa dan kalimat baik yang ditujukan pada janin. Beberapa tujuan dari doa ini agar janin yang ada di kandungan diberi ruh yang baik dan juga rupa tubuh yang sempurna. Juga memohon kepada Allah SWT agar sang janin diberi takdir-takdir yang baik pula.

Maka dari itu, pasutri Hidayatulloh dan Ita Fatmala mengundang Majelis Al Habsy dalam perayaan tujuh bulanan kehamilannya dan berharap tidak ada kendala dalam kehamilan hingga kelahiran serta selamat, baik bagi sang jabang bayi dan ibunya. (Mulyadi)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemasangan Kabel Internet Milik PT. D’NETT Diduga Tidak Memiliki Ijin

20 April 2025 - 11:52 WIB

Polsek Krembangan Amankan Pelaku Judi Online Slot Fafafa di Warkop Bulak Rukem Surabaya

20 April 2025 - 10:52 WIB

Long Weekend, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Gelar Patroli Skala Besar Gabungan TNI Polri

20 April 2025 - 10:47 WIB

Polres Pamekasan Siagakan Personel di Gereja Pastikan Ibadah Paskah Aman

20 April 2025 - 10:42 WIB

Sejumlah Pendeta Apresiasi Pengamanan Maksimal Polresta Malang Kota Kawal Perayaan Paskah 2025

20 April 2025 - 10:38 WIB

LSM TRIGA NUSANTARA INDONESIA Melakukan Pendampingan Di Rumah Sakit Karna Terblokir BPJS

20 April 2025 - 03:55 WIB

Trending di Nasional
error: Content is protected !!