Jakarta, Potretrealita.com – Langit Indonesia bakal disuguhkan pemandangan langka. Gerhana Bulan Total diprediksi akan terjadi pada Minggu, 7 September 2025 dini hari, saat Bulan berubah warna menjadi merah darah. Fenomena alam ini dipastikan dapat disaksikan di sebagian besar wilayah Tanah Air tanpa alat bantu khusus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerangkan, peristiwa ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga cahaya Matahari yang biasanya menyinari Bulan tertutup oleh Bumi. Akibatnya, Bulan masuk ke bayangan inti Bumi atau umbra.
“Uniknya, saat puncak gerhana, Bulan tidak sepenuhnya gelap, melainkan tampak merah. Ini akibat proses hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. Cahaya biru terhambur lebih banyak, sementara cahaya merah menembus dan memantul ke permukaan Bulan,” jelas BMKG dalam keterangannya.
Fase gerhana total akan berlangsung selama 1 jam 23 menit, dimulai pukul 00.30 WIB hingga berakhir pada pukul 01.53 WIB. Meski demikian, keseluruhan rangkaian gerhana bulan berlangsung lebih lama, diawali dengan gerhana penumbra, lalu gerhana sebagian, hingga mencapai puncak total sebelum akhirnya berangsur kembali normal.
BMKG menambahkan, masyarakat dapat menyaksikan fenomena langka ini dengan mata telanjang. Namun, penggunaan teleskop atau kacamata astronomi akan memperjelas detail gerhana dan memperkaya pengalaman visual.
Fenomena Gerhana Bulan Total atau yang populer disebut “Blood Moon” ini diperkirakan menjadi salah satu tontonan langit paling ditunggu pada 2025. (gus)