Pamekasan, Potretrealita.com – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ka.Kanwil Ditjen PAS) Jawa Timur, Kadiyono, memberikan pengarahan penting kepada tiga Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Kabupaten Pamekasan. Kegiatan ini berlangsung usai dirinya menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkotika yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur di Pendopo Kabupaten Pamekasan pada Rabu (4/6).
Pengarahan tersebut dilaksanakan di Aula Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, dimulai pukul 13.00 WIB. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala UPT dari Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Lapas Kelas IIA Pamekasan, serta Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Pamekasan. Selain itu, seluruh pejabat struktural dari ketiga UPT, para Kepala Regu Pengamanan (Karupam), serta Wakil Komandan regu pengamanan dari dua lapas turut mengikuti kegiatan ini.
Dalam arahannya, Kadiyono menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan. Ia mengingatkan seluruh jajaran agar bekerja sesuai dengan regulasi yang berlaku, menjaga etika profesi, serta terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ia juga menegaskan perlunya menjadikan pengalaman masa lalu sebagai bahan introspeksi dan pembelajaran agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
“Kita harus belajar dari masa lalu. Jadikan pengalaman yang lalu sebagai pelajaran, bukan untuk disesali, tapi untuk diperbaiki. Jangan sampai kesalahan yang sama terulang. Kita harus tunjukkan bahwa kita mampu berbenah dan berubah menjadi lebih baik,” tegas Kadiyono di hadapan peserta pengarahan.
Kadiyono juga memberikan apresiasi atas langkah konkret yang telah diambil oleh Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan dalam upaya pemberantasan halinar (handphone, pungutan liar, dan narkoba), melalui penandatanganan surat pernyataan oleh seluruh pegawai sebagai bentuk komitmen bersama. Ia menyebut bahwa inisiatif ini patut dijadikan contoh bagi UPT lainnya di lingkungan Kanwil Kemenimipas Jawa Timur.
“Langkah Lapas Narkotika Pamekasan sudah tepat. Komitmen tertulis dari seluruh pegawai menunjukkan keseriusan dalam memberantas halinar. Ini harus diikuti oleh UPT lain. Dengan formasi pejabat yang kini sudah lengkap, saya yakin kinerja Lapas Narkotika Pamekasan bisa lebih maksimal ke depannya,” ujarnya.
Kegiatan pengarahan ini merupakan bagian dari penguatan fungsi pembinaan dan pengawasan di internal lembaga pemasyarakatan, serta sebagai sarana membangun semangat kolektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari penyimpangan.
Dengan adanya pengarahan langsung dari pimpinan wilayah, diharapkan seluruh jajaran pemasyarakatan di Pamekasan semakin solid dan konsisten dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional, akuntabel, dan berintegritas. (Rud)