Surabaya, Potretrealita.com – Praktik pungutan liar (pungli) di Samsat Manyar, Surabaya masih saja marak. Di bawah kepemimpinan AKP Muhamad Hariyazie, kini semua berkas pengurusan yang masuk harus melalui “Satgas Pelayanan” khusus yang diduga dibentuk untuk mengoordinasikan para calo/biro jasa.
Informasi yang digali di lapangan menyebutkan, dua orang “Satgas Pelayanan” yang diklaim untuk memberantas pungutan liar (pungli) berinisial SA dan JA bertugas mengumpulkan berkas-berkas yang akan proses. Untuk proses lima tahunan lengkap roda dua dan tidak ada KTP pemilik Kendaraan, keduanya mematok harga dari sebelumya Rp 250.000, naik menjadi Rp 400.000. Sementara untuk roda empat yang sebelumnya Rp 400.000, naik secara variatif bergantung negosiasi.
Dalam praktiknya, petugas loket mengarahkan seseorang yang akan mengurus perpanjangan untuk menemui SA dan JA jika hendak melakukan proses pembayaran pajak 5 tahunan.
“Kita yang akan memasukkan berkas ditolak, diarahkan ke SA atau JA. Hanya mereka berdua yang bisa melakukan proses berkas,” kata salah satu calo/biro jasa Kamis, (6/2/2025).
Ia menambahkan, proses berkas lengkap untuk kendaraan roda dua dipatok harga Rp 400.000. Karena harga yang dinilai terlalu mahal, calo/biro jasa tersebut mengurungkan niat untuk melanjutkan proses berkas.
Kebenaran adanya koordinator pengumpul berkas ini dibenarkan salah seorang staf Samsat. Sepengetahuannya, penugasan terhadap dua orang koordinator itu mulai diberlakukan pada Selasa (4/2/2025).
“Iya mas, mulai efektif hari Selasa kemarin,” kata petugas yang namanya enggan di sebutkan namanya.
Sementara itu, SA salah seorang koordinator pengepul saat ditemui awak media tidak menampik kalau dirinya kini menjadi pengepul berkas.
“Iya, kenapa, itu ide saya sendiri,” katanya sembari uring-uringan saat ditemui, Kamis (6/2/2025).
Pada sisi yang lain, pelayanan publik di Samsat Manyar juga mengalami jam keterlambatan, yang biasanya selesai pukul 14.00 WIB. Molornya jam pelayan hingga pukul 15.00 itu diungkap oleh salah seorang wajib pajak. Menurutnya, dia mulai pagi hingga menjelang sore ngantri, tapi belum kelar juga.
“Mungkin menggunakan jasa calo bisa lebih cepat ya. Saya mulai dari jam 9, baru selesai jam 15.00,” keluhnya.
Wajib pajak lainnya mengaku, pelayanan di Samsat Manyar belakangan ini terkesan ribet dan cukup lama.
Paur Samsat Surabaya Timur, AKP Muhamad Hariyazie, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait penugasan dua orang “Satgas” pelayanan, yaitu SA dan JA, berkilah. Alih-alih memberikan jawaban untuk mengklarifikasi kejanggalan di lapangan, ia malah bertanya balik.
“Satgas pelayanan gmna mksdnya ya, kami pelayanan tetap seperti biasa, wajib pajak yg ingin mengurus dan membayar pajaknya kami persilakan untuk datang ke Samsat dan kami akan berupaya terus-menerus memberikan kenyamanan terhadap masyarakat yang secara kesadaran ingin membayarkan pajak kendaraannya,” kelit nya.
Saat disinggung jam pelayanan yang molor, Azie memilih bungkam. Pesan WA yang dikirim awak media tidak dijawab. (Red)