Surabaya, Potretrealita.com – Menjadi target program kerja Yayasan Gerakan Masyarakat Anti Narkoba (Gaman) Semeru Indonesia (GSI) melalui Roadshow Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Nakotika (P4GN) di bulan September 2024 pekan kedua, kembali menggelar acara serupa di Kantor Kelurahan Margorejo Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya (12/9).
Penggunaan narkoba yang berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental masyarakat bahkan dapat menghancurkan masa depan anak bangsa. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba merupakan hal yang sangat penting dalam upaya pencegahan.
Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan serta keterlibatan aktif masyarakat. Untuk itu berbagai lini harus melibatkan peran masing-masing mulai dari individu, keluarga, komunitas, dan berbagai sektor masyarakat. Peningkatan kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan narkoba juga melibatkan para pemangku kepentingan, lembaga maupun organisasi serta aparatur pemerintah. Bergandengan tangan merengkuh upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba, saling mendukung dan menguatkan.
Hal itu disampaikan Dadang Buana Ketua Umum GSI saat menjadi pemateri Sosialisasi P4GN di halaman Kantor Kelurahan Margorejo yang dihadiri oleh masyarakat sekitar, jajaran Ketua RT dan Ketua RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Bhabinkamtibmas Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya serta Lurah Margorejo beserta staf.
Ditemui awak media disela sela kegiatan, Dadang Buana menjelaskan bahwa tim GSI bertugas menyebarkan informasi tentang bahaya narkoba, mengadakan kegiatan sosialisasi di lingkungan masyarakat melalui metode preemtif dan preventif.
“Upaya kami mencegah dan upaya menanggulangi memberikan dukungan dan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Jangan sampai ada warga terpapar penyalahgunaan narkoba. GSI siap kapan dan dimanapun, prinsipnya permintaan sosialisasi, next, akan kami realisasikan,” ujar Dadang, Kamis 12 September 2024, malam.
Pada acara tersebut Dadang menyampaikan, masyarakat Margorejo antusias mengikuti kegiatan ini dan respon mereka sangat baik. Terbukti, beberapa Ketua RT dan RW menyampaikan keinginan nya agar di wilayahnya dilakukan tes urine maupun kegiatan Sosialisasi P4GN.
“Tentunya akan kita tampung dan kita agendakan. 1 x 24 jam GSI siap melayani permintaan penyuluhan dan kami telah memberikan nomor kontak GSI dengan tujuan lebih memudahkan ketika berkoordinasi,” sebut Dadang.
Pada kesempatan yang sama, usai acara berlangsung, Rury Damayanti Lurah Margorejo memberikan ucapan terimakasih kepada GSI yang telah berkenan berkegiatan di wilayah Margorejo.
“Semoga dengan sosialisasi ini akan bermanfaat untuk warga di wilayah Margorejo. Tetap semangat, Gaman Semeru Indonesia, sukses,” ujarnya.
Di samping itu, Rury mengungkapkan, melalui frekuensi yang sama dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
tentunya ia selaku Kepala Kelurahan Margorejo akan selalu berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Secara persuasif, contohnya kepada salah satu warga yang mungkin pernah terlibat penggunaan narkoba, kita akan edukasi. Apabila belum bisa menemui titik temu, kami akan selalu berkoordinasi dengan pimpinan dan Gaman Semeru,” cetus Rury.
Di tempat yang sama, Ketua RW Nurul Hidayat yang akrab disapa Bang Rul menyampaikan keinginan nya agar di wilayahnya bisa diadakan kegiatan sosialisasi P4GN.
“Kami akan libatkan anak muda karang taruna dan orang tua. Targetnya biar di tempat kami tidak ada warga yang menyalahgunakan narkoba. Selain itu kami ingin menerima informasi lebih, bagaimana kategori pemakai dan edukasi ini sangat penting, apalagi BNN mempunyai tujuan yang luar biasa yang harus kami dukung,” ujar Bang Rul.
Bukan tanpa sebab kata Bang Rul, hal ini ia lakukan semata-mata demi keberlangsungan gaya hidup anak muda di wilayahnya yang selalu melibatkan karakter pemuda untuk lebih bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
Di sisi lain, Ketua RT 05 RW 02, Deni Nur Sholeh juga berkeinginan di wilayahnya dapat dilaksanakan tes urine. “Cara untuk meminimalisir penggunaan zat terlarang narkoba, ya tes urine. Jadi kita tahu apakah warga kita ada yang mengkonsumsi narkoba” sergah Deni.
“Apabila tes urine memerlukan biaya yang mahal, mungkin sebagian warga yang mampu tes urine saja juga tidak ada masalah. Cara ini mungkin efektif untuk mengetahui sejauh mana peredaran narkoba di kampung kami,” pungkasnya. (Red)