Surabaya, ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐.๐๐๐ – Kembali salah satu pelaku pengeroyokan yang terjadi pada tanggal 19 Oktober 2023 sekira pukul 20.00-22.00 WIB yang terjadi di Jl Tuwowo Gang 7 Rejo Surabaya, berhasil diringkus oleh polisi.
Pelaku yang ditangkap oleh Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya tersebut, bukan dalam kasus pengerpyokan. Namun, Pelaku yang diketahui bernama Guntur tersebut, ditangkap dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Adapun laporan dalam kasus pengeroyokan tersebut, diterima oleh Polsek Tambaksari Polrestabes Surabaya dengan nomor Surat Laporan Kepolisian : LP/B/428/X/2023/SPKT/POLSEK TAMBAKSARI/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR tanggal 21-10-2023.
Korban Ali Darwis yang mengalami luka luka yang berdasarkan dari hasil Visum Et Repertum : 04/ RSAHK/X/2023 tanggal 23-Oktober-2023 yang ditanda tangani oleh dr Septiawan Tanusaputra sebagai dokter RS Adi Husada Surabaya.
Didapati luka bengkak pada dahi kiri,dahi tengah sekitar mata kanan,hidung, bibir atas, kemerahan pada bola mata kanan, luka lecet pada siku kanan dan punggung tangan kanan disebabkan oleh persentuhan oleh benda tumpul.
Guntur yang ditangkap oleh Unit Resmob Polrestabes Surabaya setelah kasus curanmor yang dilakukannua viral di medsos.
Moh Wardi selaku orang tua korban ketika dikonfirmasi oleh awak media via WhatsAppnya menjelaskan dari hasil komunikasi yang telah menghubungi Penyidik Polsek Tambaksari Bapak Rico.
Wardi mengatakan bahwa, menurut keterangan penyidik, kasusnya Guntur yang 170 sekarang ditangkap oleh Polrestabes Surabaya, tetap diproses.
“Guntur itu tetap Saya proses untuk 170nya, yang perkaranya sampean (anda) tetap saya proses. Walaupun dia di Polres, dia menjalani perkara lain. Tetapi perkara yang 170, tetap saya tangani di Polsek Tambaksari,” terang wardi menirukan penjelasan penyidik.
“Berkas tetap jalan, berkasnya bareng dengan Agung. Yang di Polrestabes jalan, yang 170 juga jalan. Dia menjalani perkara dobel – dobel. Tetap saya proses juga berkasnya dan sudah saya kirim ke kejaksaan,” imbuh Wardi yang masih menirukan keterangan penyidik. (Red)