Menu

Mode Gelap
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Dengar Aspirasi Warga Tanah Kali Kedinding Saat Jum’at Curhat Tim Jihandak Brimob Polda Jatim Evakuasi Temuan Granat Nanas Di Desa Talkandang Situbondo Patroli Samapta Berbagi Bantu 20 Sak Semen Untuk Pembangunan Masjid At Taqwa Situbondo 950 Personel Gabungan Diterjunkan, Polrestabes Surabaya Amankan Demo Ojol Berkas Penggelapan Honor BPD Karang Gayam Masuk Kejari, L-KPK Apresiasi Kinerja Polres Sampang

Jawa Timur · 2 Mar 2024 06:09 WIB ·

Diskominfo Jatim Bersama Mafindo Kembali Gelar Kelas Prebunking Cegah Hoaks


 Diskominfo Jatim Bersama Mafindo Kembali Gelar Kelas Prebunking Cegah Hoaks Perbesar

Jatim, potretrealita.com – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) kembali menggelar kelas prebunking pencegahan hoaks bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo),di Rumah Promosi, Kec. Magetan, Kab. Magetan, Jumat (1/3/2024).

Kepala Bidang Infromasi Publik, Putut Darmawan saat membacakan sambutan Kadis Kominfo Jatim menyampaikan  sebanyak 60,4% masyarakat Indonesia sebagai pengguna aktif media sosial pada Januari 2023. 

Putut menyampaikan, saat ini wWatsApp (wa) menjadi media sosial dengan dengan pengguna aktif terbanyak di Indonesia. “Persentase pengguna aktif WA mencapai 92.1%, sedangkan, Instagram mencapai 86.5%. Facebook menduduki peringkat ketiga dengan persentase pengguna aktif sebanyak 83.8%, Tiktok menduduki peringkat keempat dengan persentase 70.8%, dan Telegram yang menduduki peringkat kelima dengan persentase 64.3%,” jelasnya. 

Ia menyampaikan, tidak semua pengakses media sosial mampu memahami dan mengolah banyaknya informasi secara baik dan kritis. Sehingga, masih banyak masyarakat yang menjadi korban kejahatan digital, seperti hoaks dan pencurian data pribadi, yang berdampak buruk pada moral ataupun materil, terhadap individu dari kelompok tertentu. 

Disamping itu, dipaparkan oleh Putut, berita hoaks bisa digunakan sebagai pengalihan isu, penipuan, dan kepanikan publilk. “Dampak dari kejahatan tersebut tentu sangat berbahaya, diantaranya adanya kerugian baik secara moral maupun materil pada individu atau kelompok tertentu. Sehingga kondisi ruang digital yang seharusnya kondusif menjadi tidak aman,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Putut meminta semua pihak ikut bekerja sama dalam menjaga ruang digital Indonesia, tidak hanya dari kalangan pemerintah saja. Salah satu contohnya, kelas prebunking yang dilakukan oleh Mafindo, yang berfokus pada upaya pencegahan penyebaran berita hoaks di Indonesia.

“Menjaga ruang digital Indonesia agar memiliki manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan kejayaan Indonesia, tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri, namun perlu kerja sama dengan semua pihak,” tambah Puput. 

Dalam kelas prebunking kali ini, Tya Roosinda dari Mafindo, mengatakan ada dua metode untuk menangkal hoaks. Pertama dengan tindakan proaktif melakukan pencegahan sebelum mis/disinformasi tersebar atau disebut Prebunking. Selanjutnya, dengan tindakan reaktif cepat melakukan pengecekan fakta dan pegungkapan hasil cek fakta terhadap mis/disinformasi yang tersebar atau Debunking. (gus/yan)
 

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kakorlantas Apresiasi Kinerja Jajaran Dorong Transformasi Digital ETLE dan Modernisasi Pelayanan Lalu Lintas

13 Oktober 2025 - 17:14 WIB

Pernikahan Anak Pimpinan Media Nasional Dihadiri Ucapan Selamat dari Sejumlah Pejabat Kepolisian

13 Oktober 2025 - 13:42 WIB

Kabel Telkom raib,Proyek U-Ditch Asal Jadi – Dalang Pencurian Harus Diusut Tuntas

13 Oktober 2025 - 09:31 WIB

Ditpolairud Polda Jatim Kampanyekan Laut Sehat Nelayan Kuat

13 Oktober 2025 - 09:26 WIB

Gelar KRYD Polres Kediri Kota Amankan Ranmor Tidak Sesuai Spektek

13 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Tiga Terduga Pelaku Kasus Narkoba Jenis Sabu Di Bawean Gresik Dikirim ke Polres

13 Oktober 2025 - 09:15 WIB

Trending di Gresik
error: Content is protected !!