Menu ✖

Mode Gelap

Jawa Timur · 11 Sep 2023 11:19 WIB · waktu baca 1 menit

Angka Pelanggaran dan Laka Lantas di Jawa Timur Menurun Saat Ops Zebra Semeru 2023


 Angka Pelanggaran dan Laka Lantas di Jawa Timur Menurun Saat Ops Zebra Semeru 2023 Perbesar

Surabaya, Potretrealita.com – Sejak dimulai Operasi Zebra 2023, pada 4 September 2023 lalu, sampai hari ini 11 September 2023, yang terhitung sudah berjalan selama 7 hari sudah dapat menurunkan angka laka lantas serta mengurangi pelanggaran lalu lintas di jalan raya.

Hal itu seperti disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Pol M. Taslim, dalam Analisa dan Evaluasi (Anev) Ops Zebra 2023,Senin (11/9).

Kombes Pol M. Taslim menjelaskan, ops zebra adalah operasi khusus dalam rangka mewujudkan keamanan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas, dimana sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan disiplin atau ketaatan hukum masyarakat dijalan.

Cara bertindak yang dikedepankan adalah kegiatan edukatif, persuasif dan gakkum yang humanis, dengan memanfaatkan etle, teguran simpatik.

Tema yang diusung adalah “Kamseltibcarlantas yang kondusif menuju pemilu damai”.

Berdasarkan hasil anev sampai dengan hari ke-7, pelaksanaan operasi khusus atau pelaksanaan kegiatan rutin yang ditingkatkan cukup berhasil jika dibandingkan dengan pelaksanaan rutin biasa.

“Hasil analisa data, jika dibandingkan antara 7 hari pelaksanaan dengan 7 hari sebelum pelaksanaan operasi, jumlah kecelakaan mampu diturunkan sebanyak 66 kejadian atau turun (-) 13%, dari sebelum operasi terjadi 515 kejadian dan selama operasi menjadi 449 kejadian,” kata Kombes Pol M. Taslim.

Lebih jauh dijelaskan, korban meninggal dunia (MD) juga menurun dari 52 jiwa menjadi 42 jiwa atau turun 10 jiwa (19%).

Tipe laka yang paling tinggi adalah tabrak depan-samping, artinya kecelakaan paling banyak terjadi karena pelanggaran pengemudi, dimana pengguna jalan tidak mentaati aturan tatacara mengemudi, yang melibatkan sepeda motor sebagai kendaraan paling banyak terlibat.

Ia menyebut keberhasilan operasi ini tidak lepas dari peningkatan aktifitas kegiatan kita, baik tindakan pre-emtif, preventif maupun refresif, dimana giat preemtif meningkat sejajaran kita telah melakukan sebanyak 2.811.177 kegiatan, meningkat 60% jika dibandingkan operasi tahun 2022, sebanyak 1.761.142, baik melalui cetak, elektronik, medsos, spanduk, leaaflet.

Sementara giat preventif meningkat 59%, sementara tindakan refresif atau gakkum cenderung menurun.

Dari hasil anev menunjukkan, bahwa kehadiran Polri di lapangan dan himbauan tidak cukup berarti dalam upaya mencegah terjadinya laka lantas dengan fatalitas korbannya, yang paling menentukan adalah justru prilaku pengguna jalan itu sendiri.

Kombes Taslim berharap pengguna jalan jangan pernah takut dengan keberadaan Polisi dijalan, tetapi takutlah dengan aturan itu sendiri.

“Penegakan hukum memang kita kurangi, lebihnya hanya mengedepankan tilang elektronik atau etle, mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik dimana eskalasi kamtibmas meningkat dan Polri sangat membutuhkan dukungan, kepercayaan dan kerjasama yang baik dengan seluruh komponen masyarakat,” tutup dia. (Agus)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gubernur Lemhannas RI Tekankan Peserta P3N 25 Miliki Empat Karakter Utama Kepemimpinan Nasional

7 Mei 2025 - 11:04 WIB

Kapolres Magetan Goes to School: Ajak Pelajar Bijak Bermedsos dan Jauhi Narkoba

7 Mei 2025 - 10:58 WIB

Polres Pasuruan Berhasil Ungkap Penipuan Modus Pinjol 195 Korban Rugi 2,6 Milyar

7 Mei 2025 - 10:53 WIB

Pelaku DPO Pencabulan Anak dibawah Umur Berhasil Ditangkap Polisi, Keluarga dan Aktivis Desak Polisi Usut Tuntas

7 Mei 2025 - 10:49 WIB

Sosialisasi Etika Berlalu – Lintas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Gelar Coaching Clinic di Pondok Pesantren Assalafi Al-Fitrah Surabaya

6 Mei 2025 - 14:06 WIB

Ketua L KPK H.Suja’i Apresiasi Kinerja Kapolres AKBP Hartono dalam Penangkapan Pelaku Kejahatan Seksual

6 Mei 2025 - 14:01 WIB

Trending di Kriminal
error: Content is protected !!