Pidie Jaya, Potretrealita.com – Di tengah lumpur yang masih menyisakan jejak pilu banjir, hadir langkah-langkah muda yang memilih turun langsung, bukan sekadar bersimpati dari kejauhan. Sebanyak 140 mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jabal Ghafur (UNIGHA) Sigli dikerahkan sebagai relawan dalam aksi kemanusiaan pembersihan pascabanjir di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya.
Kegiatan kemanusiaan ini diawali dengan pelepasan resmi relawan mahasiswa oleh Dekan FKIP UNIGHA Sigli, Dr. Jamaliah, M.Pd, yang didampingi oleh Rektor UNIGHA dan Ketua Yayasan UNIGHA. Kehadiran pimpinan universitas ini menambah semangat dan motivasi para mahasiswa untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Momentum pelepasan tersebut menjadi penanda bahwa pengabdian bukan hanya materi kuliah, tetapi juga keberanian untuk hadir di tengah duka masyarakat.
Selanjutnya, kegiatan lapangan dipimpin langsung oleh Wakil Dekan FKIP UNIGHA sekaligus Koordinator Lapangan, Dr. Halik, S.S, M.Si, yang turun bersama mahasiswa memastikan kegiatan berjalan terarah dan aman. Dalam pelaksanaan di lapangan, Dr. Halik didampingi oleh Plt. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIGHA Sigli, Zakaria H.M. Yusuf, S.HI, M.M (Zack Laweueng).
Turut mendampingi dan terlibat aktif dalam kegiatan tersebut, para pimpinan program studi di lingkungan FKIP UNIGHA Sigli, yakni Kaprodi PPKN Iqbal, M.Pd, Kaprodi Pendidikan Sejarah Yuni Saputri, M.A, Kaprodi Bahasa dan Sastra Indonesia Hayatun Rahmi, M.Pd, serta Kaprodi Bimbingan Konseling Dr. Fauzi Aldina, M. Pd.
Kehadiran para pimpinan akademik ini menegaskan bahwa gerakan kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama, dari pimpinan hingga mahasiswa.
Aksi gotong royong ini dilaksanakan pada tanggal 30 desember 2025 bekerja sama dengan PASKA Aceh, dengan fokus kegiatan berupa pembersihan lumpur, meja, kursi, piring, serta peralatan rumah tangga milik warga yang terdampak banjir. Bersama warga setempat, para mahasiswa menyatu dalam kerja-kerja sederhana namun bermakna: mengangkat lumpur, membersihkan sisa bencana, dan memulihkan ruang hidup masyarakat.
Koordinator Lapangan, Dr. Halik, menyampaikan bahwa kegiatan ini murni didorong oleh rasa empati dan kepedulian sosial sivitas akademika FKIP UNIGHA Sigli.
“Tujuan kegiatan ini semata-mata untuk meringankan beban warga yang terdampak musibah banjir. Kehadiran mahasiswa diharapkan dapat memberi manfaat nyata dan semangat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, selain sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini juga menjadi pembelajaran nilai kemanusiaan bagi mahasiswa—tentang empati, gotong royong, dan kepekaan sosial yang tidak bisa diajarkan hanya di ruang kelas.
Di Gampong Meunasah Bie, hari itu, lumpur memang masih menempel di lantai rumah dan perabot warga. Namun di antara kerja bersama, tawa kecil, dan peluh yang jatuh, harapan mulai tumbuh kembali. Mahasiswa, dosen, relawan, dan warga bergerak dalam satu irama: membersihkan luka, menguatkan jiwa, dan menegaskan bahwa kemanusiaan selalu menemukan jalannya.
Kegiatan tersebut difokuskan di Gampong Meunasah Bie, Tujuan nya Semata-mata Untuk Meringankan Beban Warga Yang Terdampak Musibah Bencana Banjir.
Sementara Itu, Plt. Kaprodi Pendidikan Ekonomi Unigha Zakaria H.M Yusuf, S.HI, M.M,.(Zack Laweung) mengatakan bakti sosial tersebut dilakukan sebagai bentuk saling membantu sesama ummat dan diharapkan dapat meringankan beban korban banjir yang meluluhlantak hampir seluruh Gampong di kabupaten Pidie Jaya.
“Alhamdulillah kita akan terus mambantu korban banjir dengan tenaga dan pikiran dan membersihkan lumpur pada fasilitas umum di kawasan yang terkena musibah di kabupaten Pidie jaya,” kata Zack Laweung. (Red)











