Surabaya, Potretrealita.com – Dengan berkembangnya Media Sosial (Medsos) di era digitalisasi, penipuan banyak dijumpai dengan berbagai modus. Kali ini, modus yang dilakukan tergolong sangat baru lantaran para pelaku tak segan, mengelabui dan menyakinkan menggunakan kata-kata menyentuh untuk menguras uang didalam isi ATM milik korbannya.
Modus penipuan baru yang digunakan oleh para pelaku melalui WhatsApp dan seolah-olah teman dekat atau tetangga yang lama tidak bertemu. Bahkan kosakata dalam tulisan maupun balasan isi Chatting WhatsApp menyerupai lalu menunjukkan bukti transfer sehingga korbannya yakin.
Salahsatunya korban penipuan dengan modus baru tersebut, seorang pria bernama Dani warga asal Surabaya. Ia mengaku tiba-tiba mendapat Chatting dari tetangganya yang kerja di luar negeri dan meminta pertolongan untuk numpang transfer hingga puluhan juta rupiah yang dibuktikan dengan struk fiktif.
“Penipuan yang saya alami ini, berawal chatting WhatsApp dari tetangga saya yang bekerja diluar negeri meminta tolong dan mentransfer 10 juta rupiah dengan bukti adanya struk untuk diberikan kepada temannya dengan alasan istrinya sedang menjalani operasi di Rumah Sakit dan saya diberikan sebuah nomor telepon +62838-9662-5065 untuk suruh hubungi karena butuh bantuan saya,” ucap Dani, Sabtu (22/11/2025).
Tidak menaruh rasa curiga karena ada bukti struk transfer, dan yang meminta bantuan tetangga, bahkan tulisan dalam chatting seolah-olah terbiasa dengan bahasa keseharian. Akhirnya percaya dan memberikan pertolongan terhadapnya.
“Selang berapa lama, tetangga saya meminta pertolongan untuk segera bantu temannya yang sedang kesusahan di Malang, dengan meminta untuk terlebih dahulu memakai uang saya karena uang transfer dari luar negeri gak akan langsung bisa digunakan tunggu beberapa jam untuk dicairkan,” terang Dani.
Karena kasihan, akhirnya memakai uang pribadi sendiri untuk mentransfer ke nomor rekening 708307821200 Bank CIMB Niaga atasnama Yanuar Ardila sebesar 2 juta rupiah dengan alasan untuk membayar administrasi di rumah sakit.
“Habis saya transfer 2 juta rupiah, kembali lagi meminta transfer uang sebesar 2,8 juta rupiah ke nomor rekening 001901121380508 Bank BRI atasnama Akhmad Imron dengan alasan untuk menebus transfusi darah. Selanjutnya saya berikan kembali karena percaya adanya bukti transfer beserta struk fiktif yang diberikan oleh penipu tersebut,” kata Dani.
“Ditakutkan dimintai biaya besar lagi, oleh rumah sakit akhirnya saya pergi ke rumah sakit untuk koordinasi meminta keringanan. Namun, setelah sampai di rumah sakit, nama yang sakit tidak ada di buku tamu. Dari itu, saya sadar bahwa telah ditipu dan uang simpanan 5 juta rupiah habis dalam sekejap,” sambung Dani.
Dani menambahkan, untuk penipuan yang dialami ini, sudah di koordinasikan dengan pihak Polda Jatim dan berencana untuk membuat laporan resmi agar pelaku penipuan tersebut secepatnya bisa tertangkap supaya tidak ada korban lagi dari ulah orang yang tidak bertanggungjawab ini.
“Untuk titik koordinat pelaku ada di daerah Banten, dan untuk identitas pelaku mudah-mudahan bisa diketahui melalui nomor rekening yang sudah diterapkan ke atasnama masing-masing Bank. Dan saya yakin nantinya pihak Kepolisian bisa mengungkap kasus ini dengan profesional,” pungkasnya. (Red)











