Sidoarjo, Potretrealita.com — Hari Bakti Kemenimipas bagi Yasin dan staf Rutan Kelas I Medaeng bukan sekadar tanggal di kalender. Bagi mereka, ini adalah hari untuk merenungkan kembali arti sebuah pengabdian, hari untuk mengingat bahwa di balik setiap tugas ada niat tulus yang selalu dijaga.
Dalam suasana kerja yang sederhana namun penuh kehangatan, Yasin bersama para petugas menunjukkan bahwa pengabdian yang paling berharga adalah yang lahir dari hati.
Setiap senyum, setiap langkah, dan setiap lelah yang mereka rasakan menjadi bagian dari upaya menjaga amanah negara.
“Kami bekerja bukan hanya untuk menyelesaikan tugas, tetapi untuk memberi makna pada setiap pelayanan.
Hari Bakti ini mengingatkan kami bahwa pengabdian harus dimulai dari hati yang tulus,” tutur Yasin dengan penuh refleksi.
Para staf Rutan Medaeng pun menunjukkan kesungguhan yang sama. Mereka hadir bukan hanya sebagai petugas, tetapi sebagai manusia yang ingin memberikan kontribusi terbaik — menjaga pelayanan tetap hormat, sabar, dan penuh keikhlasan.
Hari Bakti tahun ini menjadi kesempatan penting untuk kembali merapatkan barisan, memperkuat persaudaraan, dan menyalakan kembali semangat bekerja dengan hati yang terbuka.
Pengabdian yang tulus tidak selalu terlihat, namun selalu terasa. Dan di Rutan Medaeng, ketulusan itu hidup dalam setiap langkah pelayanan. (H. Niman)











