Surabaya, Potretrealita.com – seorang remaja bernama M Alfian Hilmi asal Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Bangkalan nyaris jadi korban pengeroyokan bersama 6 terduga pelaku.
Kronologisnya, pada hari Minggu malam tanggal (26/10/2025) sekira pukul 22:15 WIB korban menerima telpon dari seseorang orang yang tidak dikenal mengaku bernama Kosim dan Korik dalam pembicaraannya korban diajak bertemu di Suramadu dan tidak tahu maksud dan tujuannya.
“Saya pak tidak tahu tiba-tiba ada nomor baru telpon saya dan mengajak ketemu di Suramadu, tapi sama temen tidak dibolehkan dan saya disarankan sama temen bertemu di warung kopi sekitar di Sukolilo,” kata korban saat dimintai keterangan di Puskesmas Sukolilo Kamis (30/10/2025).
Tidak lama beberapa menit kemudian, para terduga pelaku menghampiri korban yang sedang ngopi. Korban diajak keluar warung tepatnya pinggir jalan depan bengkel motor Dusun Sekar Bungoh, Desa Sukolilo, Kecamatan Labang, Kabupaten Sampang.
“Saya ditanya oleh terduga pelaku yang cukup kenal sekilas dan diajak keluar warung pinggir jalan, tiba-tiba saya langsung di keroyok oleh 6 orang tanpa tahu maksud dan tujuannya apa hingga saya tidak sadar dan dibantu 2 temen saya dibawa ke Puskemas setempat,” tandasnya.
Pada saat keesokan harinya, ayah korban yang tidak terima anaknya di perlakukan dan keroyok secara brutal oleh 6 terduga pelaku yang saat ini sudah dikantongi identitasnya langsung melaporkan ke Polsek Sukolilo Bangkalan dengan menerima surat tanda terima laporan pengaduan masyarakat nomor : STPLM/09/X/2025/SPKT/POLSEK SUKOLILO/POLRES BANGKALAN/POLDA JAWA TIMUR.
Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Bangkalan Aipda Hendra dikonfirmasi SUARATEMPO.COM tentang adanya laporan kasus penganiayaan dan pengeroyokan.
“Betul mas kami sudah menerima laporan tentang adanya kejadian penganiayaan dan pengeroyokan. Untuk saat ini proses masih lidik mohon kerjasamanya kalau lihat pelaku bisa hubungi saya langsung,” ucap Hendra pada SUARATEMPO.COM Kamis (30/10/2025).
Keluarga korban berharap pihak Kepolisian Polsek Sukolilo segera menangkap para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan secara brutal tanpa ada maksud tujuannya. (Red)











