Sampang, Potretrelita.com – Insiden berdarah terjadi di area SPBU 5469206 Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin dini hari (20/10/2025). Seorang petugas SPBU bernama Hairuddin (29) menjadi korban pembacokan dan nyaris tertembak dalam peristiwa yang diduga dipicu oleh persoalan barcode kendaraan.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Pardi (20), kejadian bermula saat seorang pria datang dengan mengendarai mobil dan hendak mengisi BBM. Namun, barcode kendaraan yang digunakan pelaku tidak bisa dipindai oleh sistem SPBU.
“Pelaku marah-marah ke korban karena barcode-nya tidak bisa digunakan, padahal katanya sering dipakai,” ujar Pardi usai menjalani pemeriksaan di Polres Sampang, Senin sore (20/10/2025).
Menurut Pardi, pelaku berinisial M tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam dan menantang korban berkelahi.
“M ini teriak ngajak carok, korban sempat menegur tapi malah makin marah,” jelasnya.
Situasi semakin memanas setelah pelaku M menghubungi dua rekannya. Tak lama berselang, dua orang datang membawa celurit. Melihat kondisi mulai mencekam, Pardi langsung memberitahu Abah Saudi, pemilik SPBU, untuk menenangkan suasana.
Namun upaya mediasi gagal. Salah satu pelaku langsung menyerang korban dengan celurit hingga mengalami luka bacok cukup serius.
“Bahkan ada yang sempat menembakkan senjata api dua kali ke arah kaki korban. Untungnya peluru tidak mengenai tubuhnya,” ungkap Pardi.
Dari lokasi kejadian, warga menemukan dua selongsong peluru, salah satunya diserahkan langsung oleh anak pemilik SPBU kepada pihak kepolisian.
Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Camplong sebelum dirujuk ke RSUD Sampang untuk mendapat perawatan medis intensif.
Sementara itu, Plh Kasi Humas Polres Sampang AKP Eko Puji Waluyo membenarkan adanya peristiwa tersebut dan menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Masih kami selidiki terkait dugaan penggunaan senjata api oleh pelaku,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media.
Polisi kini terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan menelusuri asal senjata api yang digunakan dalam insiden berdarah tersebut. (Red)