Menu

Mode Gelap
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Dengar Aspirasi Warga Tanah Kali Kedinding Saat Jum’at Curhat Tim Jihandak Brimob Polda Jatim Evakuasi Temuan Granat Nanas Di Desa Talkandang Situbondo Patroli Samapta Berbagi Bantu 20 Sak Semen Untuk Pembangunan Masjid At Taqwa Situbondo 950 Personel Gabungan Diterjunkan, Polrestabes Surabaya Amankan Demo Ojol Berkas Penggelapan Honor BPD Karang Gayam Masuk Kejari, L-KPK Apresiasi Kinerja Polres Sampang

Nasional · 8 Okt 2025 00:21 WIB ·

Diduga Ada Diskriminasi Akses Ambulans di RS Bhayangkara: Relawan Non-NU Tak Diperbolehkan Evakuasi Jenazah Santri Al-Khoziny


 Diduga Ada Diskriminasi Akses Ambulans di RS Bhayangkara: Relawan Non-NU Tak Diperbolehkan Evakuasi Jenazah Santri Al-Khoziny Perbesar

Sidoarjo, Potretrealita.com – Sejumlah relawan kemanusiaan yang hendak membantu proses evakuasi dan pengantaran jenazah santri Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, menuju Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, mengaku mengalami perlakuan yang dinilai diskriminatif.

Salah satu relawan yang ada dilapangan menjelaskan bahwa beberapa ambulans dari berbagai unsur relawan, termasuk dari HILMI ( HILAL MERAH ISLAM ) dan sejumlah komunitas lainnya, sudah bersiap di lokasi untuk ikut membantu proses pemulangan jenazah.

Namun, menurut penuturan para relawan di lapangan, ambulans-ambulans tersebut tidak diperkenankan masuk oleh Aba Khoiron ke area RS Bhayangkara, dengan alasan hanya ambulans yang berlogo NU (Nahdlatul Ulama) yang boleh membawa jenazah.

Ini kan teman-teman dari relawan, dari HILMI dan lain sebagainya. Kami mau bantu nganter jenazah wali santrinya dengan ambulans. Tapi ketika di sana, ambulans kami tidak boleh masuk kecuali yang ada logonya NU. Ini kan bentuk diskriminasi. Maksudnya kalau bukan ambulans NU, nggak boleh bawa jenazah ke tempatnya,” ujar ungkapnya Khoiron di lokasi, Senin (7/10/2025).

Informasi yang beredar menyebut, larangan tersebut dikatakan atas “perintah Jatim I ( Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ) ”, meski belum ada keterangan resmi siapa yang dimaksud. Hingga kini, koordinator lapangan dan sejumlah pihak terkait masih berupaya mengonfirmasi kebenaran kebijakan tersebut.

“Sayang sekali, masih ada diskriminatif dalam urusan kemanusiaan. Kami ini niatnya membantu. Tapi kalau bukan ambulans NU, tidak boleh mengangkut jenazah santri Al-Khoziny,” tambah Mas Candra

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak RS Bhayangkara Surabaya belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan pembatasan tersebut. Awak media masih berupaya meminta keterangan dari pihak rumah sakit dan perwakilan NU yang bertugas dalam koordinasi evakuasi jenazah.

Kasus ini menimbulkan keprihatinan di kalangan relawan dan masyarakat luas, mengingat aksi kemanusiaan seharusnya bersifat universal tanpa membedakan organisasi, latar belakang, atau simbol tertentu.

Berita ini masih dalam proses verifikasi lanjutan. Redaksi akan memperbarui informasi setelah memperoleh konfirmasi resmi dari pihak RS Bhayangkara dan perwakilan NU Jawa Timur. (Mul)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Polresta Malang Kota Gandeng UMM Gencarkan Roadshow Anti-Bullying

27 November 2025 - 23:01 WIB

Polisi Bersihkan Tempat Ibadah dan Rumah Warga Terdampak Abu Vulkanik Semeru

27 November 2025 - 22:57 WIB

Dialog Literasi Kebangsaan STIK Angkat Isu Etika Moral dalam Transformasi Birokrasi Polri

27 November 2025 - 22:53 WIB

Pelayanan Polri Terhadap Unjuk Rasa Lebih Adaptif, Wakapolri: “Semua Berbasis Kajian, Riset, dan Masukan Publik”

27 November 2025 - 22:49 WIB

Tutup Apel Kasatwil 2025, Wakapolri: Titik Awal Ekspektasi Publik Agar Polri Semakin Humanis dan Responsif

27 November 2025 - 22:44 WIB

UMKM Sidodadi & Simolawang Mantapkan Langkah Digitalisasi, Camat Noervita Amin Beri Apresiasi Penuh

27 November 2025 - 14:36 WIB

Trending di Nasional
error: Content is protected !!