Sampang, Potretrealita.com – Dalam Audensi terkait kebocoran PAD Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Sampang, Raden Chalilurachman, M.Si, sebelumnya kelihatan tegas akan “bersih-bersih” demi Pendapatan Asli Daerah (PAD), justru tampil plonga-plongo saat ditanya hal paling mendasar: berapa jumlah pelabuhan yang dikelola Dishub Sampang madura jawa timur
Audensi pada hari ini tanggal 1 agustus 2025 di Aala Pemda Sampang, yang sebelumnya pernah digelar dikantor Dishub oleh LSM LASBANDRA. Malah berubah menjadi panggung memalukan. Pasalnya, Chalil yang sempat mencuat jadi calon kuat Sekda berikutnya, justru tidak tahu sama sekali jumlah pelabuhan di bawah kewenangan instansinya sendiri.
“Mohon maaf, saya baru delapan bulan menjabat kadishib, saya tidak tahu berapa jumlah pelabuhan yang dikelola Dishub,” ucapnya dengan ekspresi planga plongo, nyaris dengan wajah kelihatan pucat, di hadapan peserta audiensi.
Pernyataan tersebut sontak memantik kekecewaan dan kegelisahan, di tengah sorotan tajam soal dugaan retak nya kebocoran PAD dari sektor pelabuhan. Kadis malah terlihat plonga plongo, seakan akan baru mengetahui bahwa dirinya tengah duduk di kursi panas.
lanjut, ketika ditanya soal rincian PAD dishub dan potensi pungutan liar, malah jawabannya justru bergeser menjadi permohonan waktu.
“Saya minta waktu bila sempean (anda) bisa menunggu, akan saya hadirkan Kabid Laut untuk menjelaskan jumlah pelabuhan dan data PAD-nya,” terangnya.
Dengan tegas muhammad Rifai menjawab.
“Kami akan menunggu walaupun sampai nanti malam,” ucap Rifai
Nasrul Hidayat, perwakilan Bagian Hukum Pemda Sampang yang turut hadir, bahkan tak bisa menyembunyikan rasa herannya.
“Ini sebenarnya yang mau dibahas apa? Kalau soal kebocoran PAD dan dugaan pungli, ya seharusnya Dishub sudah siapkan semua datanya dari awal,” tukasnya singkat namun tajam.
Dalam Situasi ini menegaskan adanya dugaan kuat bahwa pengelolaan pelabuhan di Kabupaten Sampang tidak hanya amburadul, tetapi potensial sarat penyimpangan, bagaimana mungkin seorang Kadishub bisa bicara soal reformasi PAD, jika ia sendiri tidak memahami wilayah kerjanya.
Sementara publik menanti sikap tegas dan transparansi, yang terlihat justru potret pejabat publik yang minim kesiapan, minim data, dan minim tanggung jawab.
Apakah ini wajah birokrasi Sampang hari ini? Apakah PAD akan terus bocor di tangan pemimpin yang bahkan tak tahu apa yang dia pimpin? (Sjai)