Menu

Mode Gelap
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Dengar Aspirasi Warga Tanah Kali Kedinding Saat Jum’at Curhat Tim Jihandak Brimob Polda Jatim Evakuasi Temuan Granat Nanas Di Desa Talkandang Situbondo Patroli Samapta Berbagi Bantu 20 Sak Semen Untuk Pembangunan Masjid At Taqwa Situbondo 950 Personel Gabungan Diterjunkan, Polrestabes Surabaya Amankan Demo Ojol Berkas Penggelapan Honor BPD Karang Gayam Masuk Kejari, L-KPK Apresiasi Kinerja Polres Sampang

Kesehatan · 31 Jul 2025 07:31 WIB ·

GASI Turut Soroti Dugaan Korupsi Monopoli ekatalog, Plt Dinkes Sampang Dinilai Lempar Retorika Normatif


 GASI Turut Soroti Dugaan Korupsi Monopoli ekatalog, Plt Dinkes Sampang Dinilai Lempar Retorika Normatif Perbesar

Sampang, Potretrealita.com – Pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini, terkait dugaan monopoli pengadaan barang melalui sistem ekatalog oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas), dinilai tidak menjawab substansi masalah.

Gabungan Aktivis Sosial Indonesia (GASI) menilai bahwa pernyataan Plt Kadinkes itu hanya berisi retorika normatif yang tidak menyentuh akar persoalan, yakni dugaan intervensi langsung oleh oknum pejabat terhadap pemilihan vendor.

Saat diminta tanggapannya terkait masalah ini, Plt Kadinkes menyampaikan,
“Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang senantiasa berkomitmen untuk melaksanakan seluruh proses pengadaan secara transparan, akuntabel, dan sesuai ketentuan yang berlaku.”

Namun, pernyataan tersebut dianggap sebagai pengalihan isu, fokus kritik publik bukan pada komitmen normatif, tetapi pada dugaan praktik tidak sehat dalam proses pemilihan penyedia barang dan jasa.

“Yang dipersoalkan bukan soal komitmen, pertanyaannya jelas, apakah dibenarkan vendor tidak bisa diklik tanpa petunjuk dari Barjas? Kalau iya, berarti Barjas sudah mengambil alih fungsi PPK,” tegas Achmad Kordinator GASI

Plt Dinkes juga menyinggung adanya “dinamika administratif dan teknis di lapangan yang dapat menimbulkan persepsi beragam di masyarakat.”

Namun, menurut Koordinator GASI ini, pernyataan tersebut justru memperkuat dugaan adanya kendali terpusat oleh Barjas.

“Kalau vendor sudah lolos ekatalog tapi tidak bisa diklik karena belum ‘direstui’ oleh Barjas, itu bukan dinamika, itu pengendalian sistematis, dan kalau Dinkes tahu tapi membiarkan, maka itu bagian dari pembiaran,” ujarnya tajam.

Lebih lanjut, Plt Dinkes juga meminta masyarakat dan media untuk berhati-hati dalam menarik kesimpulan:

“Kami berharap semua pihak dapat mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tidak terburu-buru menarik kesimpulan, agar informasi yang berkembang tidak menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu.”

Namun, pernyataan ini dinilai kontraproduktif, alih-alih mendorong transparansi dan akuntabilitas, Dinkes justru terkesan membungkam kritik.

“Alih-alih menyelesaikan masalah, justru mengarahkan publik agar tidak bersuara. Ini bisa dianggap sebagai upaya membungkam kritik,” pungkas Achmad.

Desakan publik terhadap Bupati Sampang dan Inspektorat untuk mengusut tuntas dugaan monopoli pengadaan pun terus menguat, jika benar sistem ekatalog telah dikunci dan dikendalikan secara sepihak oleh Barjas, maka transparansi dan prinsip netralitas dalam pengadaan publik telah dilanggar. (Red)

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Halim Bongkar Dalang Rekayasa Kriminalisasi Dirinya Adalah Kity Tokan Eks. KBO Reskrim Polres Kotabaru

20 September 2025 - 15:46 WIB

Peringati World Cleanup Day 2025, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Bersihkan Pesisir Pantai Tambak Wedi

20 September 2025 - 13:29 WIB

Wakapolri Tinjau Pembangunan SPPG Polri Polda Jateng

20 September 2025 - 13:25 WIB

Patroli Polres Blitar Melalui Program Kopling Wujudkan Kedekatan Polisi dan Masyarakat untuk Harkamtibmas

20 September 2025 - 13:19 WIB

Polres Probolinggo Kota Amankan 10 Tersangka Jaringan Narkoba Dalam Operasi Tumpas Semeru 2025

20 September 2025 - 13:14 WIB

GASI : APH Jangan Tutup Mata Kasus Penggelapan RP 3.3 Milliar di RSUD Sampang Inspektorat Harus Transparan

20 September 2025 - 06:11 WIB

Trending di Nasional
error: Content is protected !!