Jawa Timur, Potretrealita.com – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dalam dunia digital dan pemanfaatan teknologi informasi, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Cerdas Digital Workshop Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur, di Aula Anjasmara Dinas Kominfo Jatim, Jalan A.Yani Surabaya,Selasa(18/2/2025).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin dan dihadiri oleh Plt. Ketua PW ISNU Jawa Timur Afif Hasbullah dan Wakil Ketua PW ISNU Jawa Timur, M. Yasin serta diikuti 70 peserta dari perwakilan Pengurus Cabang ISNU se-Jawa Timur. Kegiatan workshop tersebut juga menghadirkan narasumber Lingga Aditya Ningrum dari Pranata Komputer BPSDM Kominfo Surabaya dengan materi pembangunan website, maintenance website dan merancang konten website
Dalam sambutannya, Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa Dinas Kominfo Jatim telah merencanakan kegiatan cerdas digital sebanyak 50 kali selama tahun 2025.
“Kami sangat mengapresiasi ISNU Jatim yang turut serta menjadi bagian kegiatan cerdas digital TIK, karena pada tahun 2025, Dinas Kominfo Jawa Timur akan melaksanakan 50 kegiatan rutin Cerdas Digital, yang terdiri dari 40 kegiatan untuk kelompok masyarakat, ormas, Pramuka, Dharma Wanita, PKK dan 10 kegiatan untuk masyarakat difabel yang juga perlu merasakan digital,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan cerdas digita sangat penting mengingat saat ini Saat ini, penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79,5%, menurut survei APJII 2024. Bahkan, di Jawa Timur, angka tersebut lebih tinggi, yaitu 81,79%, meskipun masih di bawah Jawa Barat. “Fakta ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Jawa Timur sudah menggunakan internet, namun masih ada tantangan dalam pemanfaatannya yang optimal,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan berdasarkan survei, 72% informasi yang dikonsumsi masyarakat berasal dari media sosial, diikuti oleh televisi, berita online, dan website pemerintah yang hanya diakses 14% dari total pengguna internet.
“Padahal, Dinas Kominfo Jawa Timur setiap hari memproduksi 30–40 berita. Namun, dengan rendahnya angka akses website pemerintah, informasi yang disebarluaskan belum optimal menjangkau masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Plt. Ketua PW ISNU Jawa Timur, Afif Hasbullah mengatakan Pelatihan ini akan membantu cabang-cabang ISNU, para pengurus, serta warga NU untuk memanfaatkan teknologi digital dalam bisnis dan ekonomi, termasuk untuk pemasaran produk melalui platform digital. Dikatakanya, Ikatan Sarjana NU hadir sebagai wadah formalisasi keilmuan, sekaligus meneruskan keberhasilan NU dalam menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
“Setelah lulus sarjana, banyak kader NU melanjutkan ke jenjang magister, doktor, hingga profesor. Namun, muncul kegelisahan mengenai bagaimana ruang intelektual ini dapat terus berkembang dalam era digital,” ujarnya. (gus)